Rabu, 24 Agustus 2011

Terdengar

Terdengar segelintir kabar duka
Simpang siur tak terduga
Canda tawa terballut duka
Berbalut kafan terlihat tenang kau disana

Hanya mampu menitihkan airmata
Meskipun itu tiada guna
Tuhan berkehendak, Tuhan berkuasa..
Kita manusia mampu apa?

Meratapi sesuatu yang berakhir semu
Dan diantara gundukan itu telah terkubur jasmanimu
Terbujur kaku tanpa nyawamu
Sendiri dalam alam barumu

23 Agustus 2011 *Galau

Tak kuasa menolak air mata melawan jatuh ke permukaan

Apa yang terasa sulit terbayangkan

Apa yang ada sulit terungkapkan

Dan apa yang nyata sulit terbenarkan



Dibalik layar terdiam dan bungkam

Menyimpan setumpuk rahasia terpendam

Tak bernyali untuk teriakan

Segala kerisauan lalu lantang



Ketika berbagai penjuru mata tak gesit untuk mengartikan

Hanya airmata melekat setia sebagai teman

Dan tembok sebogai penyokong sandaran

Serta hati tempat segala pengungkapan