Rabu, 24 Agustus 2011

23 Agustus 2011 *Galau

Tak kuasa menolak air mata melawan jatuh ke permukaan

Apa yang terasa sulit terbayangkan

Apa yang ada sulit terungkapkan

Dan apa yang nyata sulit terbenarkan



Dibalik layar terdiam dan bungkam

Menyimpan setumpuk rahasia terpendam

Tak bernyali untuk teriakan

Segala kerisauan lalu lantang



Ketika berbagai penjuru mata tak gesit untuk mengartikan

Hanya airmata melekat setia sebagai teman

Dan tembok sebogai penyokong sandaran

Serta hati tempat segala pengungkapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar